Saham emiten batu bara seperti ADRO dan BUMI dinilai memiliki prospek positif ditopang berbagai katalis positif, termasuk gejolak geopolitik.

Emiten batu bara mendiversifikasikan usaha keluar dari bisnis batu bara demi menjaga lingkungan dan mendapat pendanaan lebih luas.

Raja komoditas emas hitam China ditaksir menghabiskan sekitar Rp374 triliun untuk membangun pabrik yang akan mengubah batu bara menjadi produk minyak.

Transisi yang dilakukan emiten batu bara INDY, TOBA, hingga ADRO dinilai agar perusahaan bisa mendapatkan akses pendanaan yang lebih mudah ke depan.

Produksi batu bara mengalami kontraksi sebesar 4,31% (yoy) atau merosot.

Rebound harga saham-saham batu bara dilaporkan telah meroket 504% dalam 4 tahun terakhir.

Update status IPO Bank Muamalat hingga katahanan cadangan batu bara menjadi berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id.

Asean masih amat bergantung pada batu bara cs dan diproyeksi gagal mencapai target produksi energi terbarukannya.

Kisi-kisi rekomendasi dan target saham ITMG terbaru setelah melakukan pembayaran dividen interim 2024.

PTBA dan GEMS menilai kenaikan harga batu bara acuan dapat berdampak positif bagi kinerja masing-masing perusahaan.

Nama-nama pemegang saham BUMI yang menambah kepemilikan dan mengurangi kepemilikan periode berjalan 2024.

PT United Tractors Tbk. (UNTR) memberikan sinyal akan menurunkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun 2025.

Analis memperkirakan dividen aktual Adaro Energy (ADRO) bisa melebihi perkiraan dengan aksi spin-off ini.

Analis melihat aksi spin-off PT Adaro Andalan Indonesia membuat Adaro Energy (ADRO) berpotensi melepas seluruh segmen batu bara termal mereka.

Adaro Energy (ADRO) menyampaikan akan menjual saham PT Adaro Andalan Indonesia ke beberapa pembeli.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) bakal melego maksimal seluruh saham perseroan di anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).