PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) resmi terkonsolidasi ke dalam PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) setelah pemerintah merampungkan inbreng saham.

Saham Semen Indonesia (SMGR) masih diperdagangkan jauh dari target harga menurut konsensus para analis.

Semen Indonesia (SMGR) menawarkan maksimal 846,21 juta saham baru dengan harga Rp6.600 per saham pada rights issue ini.

Lewat aksi rights issue, Semen Indonesia juga akan mencaplok saham Semen Baturaja (SMBR).

Perseroan melakukan efisiensi energi, penggunaan bahan bakar alternatif, penerapan silvikultur dan pengolaaan limbah B3.

Target pelaksanaan recording date atau penandatanganan akta inbreng saham SMBR pada 14 Desember 2022 dan penyelesaian pada 20 Desember 2022.

Jembatan Ogan I merupakan infrastruktur sekaligus ikon penting di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu atau OKU.

Berdasarkan perhitungan SMGR, value creation yang berpotensi tercipta selama kurun waktu 5 tahun pasca inbreng saham SMBR ini sebesar Rp1,65 triliun.

Dua aksi korporasi yang tengah dirancang oleh Semen Indonesia mengerek prospek saham SMGR pada akhir 2022.

Keterampilan yang pekerja miliki akan menjadi aset berharga di bidang konstruksi.

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk atau SMBR mendukung peningkatan keahlian pekerja konstruksi di Kota Palembang sebagai bagian dari sektor pembangunan.

SMBR menggunakan distributor dengan jaringan yang tersebar di seluruh wilayah Sumatra Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu untuk penyaluran produknya.

Analis merekomendasikan beli saham Semen Indonesia (SMGR) dengan target harga di kisaran Rp9.300 hingga Rp10.400.

SMGR akan mengakuisisi 7,49 persen miliar saham SMBR lewat rights issue yang menjadi bagian inbreng saham milik pemerintah.

Akuisisi Semen Baturaja (SMBR) oleh Semen Indonesia (SMGR) tinggal menunggu waktu. Mampukah bangkitkan saham SMBR?