Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, serta para pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditangkap pada Senin (1/2) dini hari dalam kudeta oleh militer.
Dalam pernyataan resminya, Bank Dunia memperingatkan bahwa kejadian itu dapat membuat kemunduran besar dalam transisi dan prospek pembangunan negara itu.
Asean menegaskan kembali bahwa stabilitas politik di negara anggota di kawasan sangat penting untuk mencapai komunitas yang damai, stabil dan sejahtera.
WNI juga dapat mendatangi perwakilan RI di 100 Pyidaungsu Yeiktha Road Dagon Township Yangon atau menghubungi hotline perlindungan WNI Kemlu di +62812-9007-0027.
Pemerintahan transisi yang sedang dipimpin kalangan militer ini dinilai akan tanpa sadar terjebak dalam skenario persaingan AS - China di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik.
Kondisi politik di Myanmar memanas setelah pihak militer merebut kekuasaan. Kudeta oleh militer itu pun dibarengi penangkapan Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat lain.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menegaskan bahwa Amerika Serikat menentang setiap upaya untuk mengubah hasil pemilu atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar.
Pemerintah Indonesia pun mengimbau penggunaan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam Asean, termasuk prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.
Aung San Suu Kyi ditahan bersama dengan para pemimpin lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam penggerebekan pada Senin (1/2/2021) dini hari.
Deputi Regional Direktur untuk Kampanye Amnesty International Ming Yu Hah menilai penangkapan beberapa pejabat tinggi dan tokoh politik Myanmar sangat mengkhawatirkan.