PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) akan melakukan komposisi penjualan ke PLN secara signifikan mulai 2025, di tengah rencana revisi RUPTL 2021-2030.
Analis melihat IHSG masih berpeluang ke level support pada 6.880-.6.900, dengan sentimen yang datang dari KTT Asean dan data neraca perdagangan Indonesia.
IHSG turun 0,48 persen ke level 6.921,77 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (8/9/2023). Saham BBRI, BBCA dan AMMN terpantau paling laris.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dapat pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
IHSG dibuka melemah ke 6.898 pada perdagangan, Jumat (25/8/2023) ditekan saham PGEO, BMRI dan TLKM, jelang pidato Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole.
Pertamina mempertebal portofolio bisnis luar negerinya dengan mengincar sejumlah investasi, dari pengembangan panas bumi hingga pembangunan kilang di Afrika.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengincar kepemilikan mayoritas dalam kerja sama panas bumi dengan Africa Geothermal International Limited atau AGIL.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menandatangani MoU dengan Africa Geothermal International Limited untuk mengembangkan potensi panas bumi di Kenya.
IHSG diprediksi bergerak mixed di rentang 6.840-6.895 pada perdagangan, Senin (21/8/2023). Saham BRIS, PGEO dan AUTO direkomendasikan Ajaib Sekuritas pagi ini.
Calon emiten ZEUS, Akseleran (AKSL) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyebut alasan ditundanya IPO pada tahun ini lantaran momentum pasar yang tidak tepat.
Di pasar modal, terdapat 51 perusahaan yang melakukan IPO. Alih-alih menggunakan dana untuk ekspansi, para emiten memilih mendanai opersional perusahaan.
Dua calon emiten, Akseleran (AKSL) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyebut alasan ditundanya IPO pada tahun ini lantaran momentum pasar yang tidak tepat.
Tarif listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Way Ratai yang dikembangkan Pertamina Geothermal Energy (PGEO) ditargetkan hanya single digit.