PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) memiliki dua produk motor listrik Selis yang mendapatkan subsidi Rp7 juta per unit.

Produsen motor listrik Selis, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS), siap menyambut subsidi motor listrik dari pemerintah dengan dua produknya.

Kebijakan subsidi kendaraan listrik ini berpotensi hanya memiliki dampak jangka pendek bagi saham-saham terkait.

Bertepatan dengan sentimen subsidi motor listrik, investor kakap mengutak-atik kepemilikannya di saham emiten seperti WIKA, NFCX, dan SLIS.

Saham produsen motor listrik SLIS dan NFCX tersengat rencana pemberian insentif penjualan motor listrik.

Beberapa katalis yang mendorong pergerakan IHSG yaitu keputusan subsidi kendaraan listrik, hingga anggaran bantuan sosial.

Sejumlah emiten di bisnis motor listrik seperti WIKA, NFCX, dan SLIS mendapat sentimen positif dari rencana pemberian subsidi motor listrik Rp7 juta.

Gaya Abadi Sempurna (SLIS) melalui anak usaha Juara Bike yang memproduksi motor listrik Selis meneken kerja sama dengan produsen baterai Sentramitra Dayautama.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat ditutup anjlok 0,92 persen menjelang pertemuan The Fed.

IHSG) ditutup melemah 0,92 persen ke level 6.809,97 dengan emiten milik suami Ketua DPR RI Puan Maharani (RAJA) masuk top losers.

Emiten sepeda listrik, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) berencana menerbitkan rights issue untuk membayar gaji karyawan dan lain-lain.

Emiten sepeda listrik, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) bakal melakukan aksi rights issue tanpa pembeli siaga.

Sepeda motor listrik Volta besutan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) melalui perusahaan patungan PT Volta Indonesia memiliki TKDN tertinggi.

Saat ini Selis (SLIS) mengandalkan 20 mekanik untuk melayani kebutuhan purna jual pelanggan di seluruh Indonesia.

PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) masih menunggu realisasi kebijakan subsidi kendaraan listrik sebelum menggenjot kapasitas produksi.

PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) targetkan raih penjualan Rp550 miliar di tahun ini. Angka tersebut naik sebesar 14,58 persen dibanding 2022.