Harga MinyaKita di pasar yang ikut melambung tinggi di saat minyak goreng naik. Membuat minat masyarakat terhadap MinyakKita menurun.

Harga MinyaKita masih mengalami lonjakan di sejumlah daerah meskipun telah ditetapkan HET baru dalam Permendag No.18/2024.

Kalangan pengusaha kelapa sawit merespons soal kebijakan domestic market obligation (DMO) minyak goreng terbaru.

Kemendag menambah insentif tambahan untuk menggenjot penyaluran domestic market obligation (DMO) MinyaKita di kalangan produsen.

Kemendag resmi mengerek harga eceran tertinggi atau HET Minyakita menjadi Rp15.700 per liter usai HUT Kemerdekaan RI.

Kemendag memastikan aturan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita terbaru bakal terbit pada pekan ini setelah molor beberapa pekan.

Penyaluran DMO dalam bentuk MinyaKita oleh produsen makin minim yaitu 23.703 ton.

Bey mengatakan kunjungannya ke pasar karena mendengar harga Minyakita sudah naik di pasaran meski kenaikan HET belum ada surat resmi.

Keputusan pemerintah menaikkan HET MinyaKita dinilai bakal membuat daya beli masyarakat terpukul.

Kemendag membeberkan dampak penyesuaian HET MinyaKita terhadap risiko inflasi

Kemendag resmi menaikkan HET Minyakita menjadi Rp15.700 per liter mulai pekan depan.

Harga jual Minyakita di Medan telah mencapai Rp16.000 per liter, meski pemerintah belum resmi menaikkan HET.

KPPU Kantor Wilayah I memanggil PT Musim Mas dan Wahana Tirtasari, produsen dan distributor Minyakita di Medan buntut lonjakan harga dan kelangkaan.

Masyarakat di sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar lebih cenderung membeli minyak goreng curah ketimbang minyak goreng kemasan terutama Minyakita.

Peredaran Minyakita di beberapa pasar di Kota Palembang, Sumatra Selatan, mengalami penurunan sejak beberapa waktu terakhir.

Harga minyak goreng curah saat ini Rp17.250 per kilogram. Sebelumnya, harga salah satu dari sembilan bahan pokok masyarakat ini sebesar Rp17.000.