European Medicines Agency mengatakan bahwa jumlah kasus tromboemboli (bekuan darah serta bekuan darah yang bergerak) pada orang yang divaksin tidak lebih tinggi daripada…
Sebelumnya, Spanyol, Prancis, Jerman, dan Italia telah bergabung dengan Denmark, Norwegia, dan beberapa negara lain yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Jika awalnya membela vaksin AstraZeneca, Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn akhirnya mengatakan kemarin bahwa negaranya harus memutuskan untuk menghentikan penggunaan vaksin…
Dengan adanya penundaan oleh sejumlah negara itu, Indonesia bisa mengambil pelajaran sehingga bisa diketahui persyaratan kesehatan jika ingin menggunakan vaksin AstraZeneca.
Pemerintah Belanda memutuskan untuk menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca mulai Minggu (14/3/2021) waktu setempat.
Keputusan itu diambil tak lama setelah di Irlandia memutuskan untuk menghentikan penggunaan vaksin tersebut lantaran ditemukannya potensi efek samping serius bagi penerimanya.
Produsen AstraZeneca mengatakan sejauh ini 15 kasus trombosis vena dalam dan 22 kasus emboli paru telah dilaporkan, yang sama dengan vaksin Covid-19 berlisensi lainnya.
Associate Professor dan Peneliti Kimia Farmasi Universitas Putra Malaysia Bimo A. Tejo mengatakan vaksin ini mengandung bahan aktif adenovirus dari simpanse (ChAdOx1) yang…
Indonesia tetap menggunakan produk vaksin AztraZeneca lantaran sudah memiliki izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan…
Vaksinasi Covid-19 dengan produk AstraZeneca telah ditangguhkan di sejumlah negara, terutama di Eropa dan teranyar Thailand lantaran laporan pembekuan darah.
Dikatakan jumlah kasus pada orang yang divaksinasi tidak lebih tinggi dari pada populasi umum. Pernyataan itu muncul setelah sejumlah negara, termasuk Denmark dan Norwegia,…
Denmark telah menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca selama dua pekan, seusai sejumlah laporan terkait adanya kasus penggumpalan darah, termasuk satu…