Bank Jago (ARTO), Digibank, dan BCA Digital meramu resep berbeda untuk menggarap kue bank digital. Ekosistem digital menjadi kunci meski bukanlah satu-satunya penentu.
Saham-saham perbankan baik konvensional maupun bank digital bergerak variatif sejak awal tahun, dengan kenaikan harga paling tinggi diceak oleh saham PT MNC Kapital Indonesia…
Bos BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan bank-bank digital yang bergerak cepat menjalankan bisnis lewat berbagai inovasi, telah membawa persaingan di industri perbankan nasional…
Kerja sama pembiayaan dengan Bank Jago alias ARTO ini tercatat bukan yang pertama kali buat HDFA, karena pada kuartal I/2021 lalu Bank Jago juga menyalurkan pinjaman modal…
Sejumlah bank digital di Indonesia terlihat semakin agresif untuk memperkuat ekosistemnya, mulai dari Allo Bank, Bank Jago, hingga Bank Neo Commerce. Berikut ini daftar bank…
GIC dari Singapura merupakan pemegang saham terbesar keempat di Bank Jago setelah Jerry Ng melalui Metamorfosis Ekosistem Indonesia, Northstar dengan Wealth Track Technology…
Meski memulai start lebih terlambat, Allo Bank (BBHI) mulai melancarkan manuver agresif untuk mengejar capaian nasabah Bank Neo (BBYB) dan Jago (ARTO).
Bank Jago mengucurkan pembiayaan modal kerja ke platform penyedia mobil bekas Carsome. Akan tetapi perusahaan mengungkapkan target selanjutnya adalah ekosistem.
Saham bank digital mulai merangkak menuju zona hijau, setelah selama sepekan terakhir berada jalur negatif. Kenaikan tertinggi diperlihatkan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) pada…
Berdasarkan data RTI, selama sepekan terakhir saham Bank Jago (ARTO) serta Allo Bank (BBHI) tercatat mengalami penyusutan sebesar masing-masing 12,23 persen dan 16,39 persen.
Berdasarkan data RTI, saham Bank Jago (ARTO) anjlok sebesar 6,91 persen, Bank Amar (AMAR) kontraksi 6,82 persen, dan Allo Bank (BBHI) turun 6,79 persen.
Terus anjloknya harga dan valuasi saham Bank Jago (ARTO) mulai memicu perbaikan rating yang disematkan analis, seiring ekspektasi perbaikan kinerja perseroan.