Presiden AS Donald Trump yang membutuhkan 45 hari untuk putuskan tikTok dan WeChat diblokir di AS menjadi berita terpopuler di kanal Teknologi Bisnis.com pada Jumat (7/8/2020).

Trump menyebut plikasi milik China "yang tidak dipercaya" TikTok dan aplikasi messenger WeChat sebagai "ancaman signifikan."

Dalam gelombang kedua, pemerintah menunjuk 10 perusahaan global, termasuk Facebook, Amazon dan TikTok.

Pusat data baru ini diharapkan dapat beroperasi pada awal 2022. Setelah online, data pengguna Eropa akan disimpan di lokasi itu.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus mendesak TikTok menjual bisnisnya di negeri itu atau akan diblokir. Perusahaan berusaha mengikuti kehendak presiden dari generasi…

Melalui surat kepada seluruh karyawannya, CEO Bytedance Zhang Yiming mengatakan penyelidikan pemerintah AS terhadap pembelian Musical.ly pada 2017 sejatinya dimaksudkan untuk…

Ponsel 5G Google yang akhirnya diluncurkan menjadi berita terpopuler di kanal Teknologi Bisnis.com pada Selasa (4/8/2020).

Trump mengungkapkan bahwa dirinya tidak menentang Microsoft atau perusahaan AS lainnya untuk mengakuisisi TikTok. Tetapi, dia berharap akuisisi tersebut dapat berjalan sebelum…

Presiden AS Donald Trump terus mendesak TikTok menjual bisnisnya di AS. Sampai saat ini, Microsoft masih jadi calon pembeli utama.

Fitur baru ini juga memungkinkan Snapchat untuk menawarkan fitur serupa seperti Instagram dan TikTok, dua saingan terbesarnya.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo mengatakan rencana itu merupakan perluasan dari wacana larangan TikTok di AS.

Microsoft yang buka suara soal akuisisi saham TikTok di Amerika Serikat menjadi berita terpopuler di Bisnis.com pada Senin (3/8/2020).

ByteDance sekarang tengah menunggu pemerintah AS untuk menyetujui potensi akuisisi Microsoft Corp terhadap TikTok.

Trump mengatakan dia memiliki wewenang untuk melarang aplikasi TikTok. Langkah ini dapat dilakukan Trump dengan perintah eksekutif atau berdasarkan Undang-Undang Kekuatan…

Permintaan Presiden Donald Trump itu akan dilakukan lantaran TikTok, aplikasi milik ByteDance Ltd., dinilai berisiko pada keamanan nasional AS.

TikTok menyatakan TikTok telah mempekerjakan hampir 1.000 orang di AS pada tahun ini dan akan terus merekrut sekitar 10.000 tenaga kerja di Negeri Paman Sam.