Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga di atas level Rp16.200 membuat para pabrikan otomotif harus strategi guna mengerek penjualannya.

Pelemahan nilai tukar rupiah memiliki dampak jangka panjang jika terjadi lebih dari enam bulan beruntun, termasuk harga mobil Hyundai.

Mobil listri Hyundai diklaim mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu 7,4 detik dan bisa menempuh jarak sejauh 451 km.

Hyundai masih menimang harga yang cocok untuk mobil listrik Hyundai Kona EV teranyar, pasalnya produk tersebut bakal menggendong baterai rakitan lokal.

Kongsi Hyundai-LG akan meresmikan pabrik baterai dengan kapasitas terpasang 10 gigawatt hour (GWh) pada bulan depan.

Sepanjang Maret 2024, PT Hyundai Motors Indonesia bersama Hyundai Finance akan menghadirkan promo menarik.

Hyundai Group mempercepat perampungan dan pengoperasian pabrik baterai di Indonesia, dari sebelumnya direncanakan pada semester II/2024.

Dari kendaraan penumpang, Toyota, Daihatsu hingga Suzuki masih meramaikan lima besar teratas. Di luar pabrikan Jepang, Hyundai dan Wuling masuk daftar 10 besar.

Selepas pemerintah membebaskan bea masuk hingga PPnBM untuk impor utuh mobil listrik, berbagai merek anyar berdatangan termasuk BYD.

Hyundai Motor Indonesia ungkap beberapa faktor yang memicu penjualan mobil mengalami penurunan pada Januari 2024.

Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 saat ini memiliki nilai TKDN sebesar 40,00%.

Hyundai bakal meluncurkan enam model anyar pada tahun ini, termasuk dua model pada IIMS 2024.

Hyundai Group telah mempunyai fasilitas produksi ekosistem baterai yang diproyeksi bakal membesut kehadiran baterai berbasis nikel dan kobalt.

Investasi asing pada nikel untuk baterai mobil listrik tumbuh pesat. Di sisi lain, muncul teknologi FLP yang disebut anti nickel oleh Gibran, Cawapres Nomor 02.

Hyundai Motors Indonesia atau HMID menilai harga bukan faktor utama magnet bagi mobil listrik seiring moncernya penjualan Hyundai Ioniq 5.