Alokasi belanja utang 2025 yang besar merupakan konsekuensi dari penerbitan utang yang tinggi oleh pemerintah dalam rangka mengatasi dampak pandemi Covid-19.
Ekonom memperkirakan konsumsi rumah tangga atau kemampuan masyarat untuk belanja pada kuartal II/2024 diproyeksi tetap kuat dengan pertumbuhan sebesar 4,9%
Realisasi belanja bansos pada Januari 2024 melalui Kementerian dan Lembaga (K/L) mencapai Rp12,45 triliun tau 8,17% dari pagu sebesar Rp152,30 triliun.
Penerimaan negara Rp215,5 triliun pada Januari 2024, atau lebih rendah dibandingkan Januari 2023. Pada saat yang sama, pemerintah gencar menyalurkan APBN.