Presiden Joko Widodo menganggarkan belanja negara Rp3.304 triliun pada 2024, menjadikannya APBN terbesar sepanjang sejarah sekaligus APBN terakhir Jokowi.
DPR menilai bahwa sejauh ini belanja negara kerap kurang efektif, seperti belanja penanganan stunting yang lebih banyak dihabiskan untuk perjalanan dinas.
Menurut Menteri PPN Suharso Monoarfa, alokasi belanja terkait pengentasan kemiskinan, seperti melalui bansos, akan menjadi yang tertinggi dalam APBN 2024
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto mengungkapkan bahwa belanja Kementerian dan Lembaga Negara menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.
Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh 8,62 persen dan berkontribusi 1,24 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II/2023.