Anies Baswedan tidak ambil pusing ihwal hak interpelasi yang diajukan oleh 33 anggota dewan dari fraksi PDIP dan PSI terkait perhelatan Formula E.

Anies berupaya meyakinkan seluruh elit politik yang hadir terkait dampak positif terselenggaranya balapan mobil listrik Formula E tahun depan.

Sejak awal proyek Formula E memang sudah menuai kontroversi. Selain dianggap mubadzir, proyek ini hanya akan menguras anggaran DKI yang saat ini tertekan karena pandemi.

Pekerjaan rumah terberat sektor migas saat ini sesungguhnya adalah mempertahankan tingkat produksi di tengah penurunan nilai ekonomi sumur tua.

Balap mobil listrik itu bakal membebani APBD DKI yang relatif seret hingga semester pertama 2021.

DPRD DKI menilai balapan mobil Formula E perlu kesiapan matang lantaran bersifat internasional.

BPK menemukan adanya sejumlah permasalahan terkait rencana gelaran balap mobil listrik yang tertunda akibat pandemi Covid-19.

Pendanaan dari sponsor itu diambil lantaran kondisi riil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang relatif kecil hingga semester pertama tahun ini.

Formula E tahun 2022 sepenuhnnya menggunakan pendanaan dari sponsor tanpa pernyertaan modal daerah (PMD).

Dana dari sponsor juga diambil lantaran kondisi riil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta yang relatif kecil hingga semester pertama tahun ini.

Wagub DKI Ahmad Riza Patria menjelaskan alasan gelaran balap mobil Formula E menjadi program prioritas DKI Jakarta.

Beban Fiskal Formula E Hampir Rp5 Triliun, 13 Anggota DPRD DKI Ajukan Hak Interpelasi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini menutupi adanya beban biaya komitmen (commitment fee) dan bank garansi dengan peningkatan biaya 10 persen setiap tahunnya.

Fraksi PDIP yang berniat mendorong hak interpelasi memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjelaskan soal gelaran Formula E.

Gubernur Anies Ngotot Formula E Digelar 2022

Pada kontrak yang terikat selama 5 tahun tersebut tercatat biaya commitment fee selama 5 tahun sebesar 122,1 juta poundsterling atau sekitar Rp 2,35 triliun.