Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan masih mendalami dugaan kecurangan di PT Investee Radhika Jaya (Investree).

OJK mengungkapkan hingga kini belum ada laporan realisasi penambahan modal Investree. Regulator pun terus memantau komitmen pemegang saham.

Bank Amar (AMAR) akhirnya menghentikan kerja sama kredit channeling dengan Investree lantaran masalah yang menjerat pinjol tersebut.

Co-Founder dan Director of Investree Singapore Pte. Ltd. Kok Chuan Lim mengungkap bahwa proses investasi telah mulai dijalankan.

Sampai dengan saat ini, Investree belum dapat memenuhi ketentuan ekuitas minimum senilai Rp2,5 miliar.

Sejumlah P2P lending atau pinjol mengalami permasalahan seperti kredit macet atau gagal bayar. OJK pun membeberkan perkembangan penyelesaian masalah tersebut.

Setidaknya, 16 lender menggugat Inves tree atas dasar perkara wanprestasi atau gagal bayar.

OJK mengungkap hasil pemeriksaan kasus Investree. Benarkah ada dugaan fraud?

Kantor pusat PT Investree Radhika Jaya (Investree) di Indonesia sebelumnya sempat tutup, tetapi kini telah dibuka kembali dan beroperasi normal.

AFPI mengungkap kabar terbaru soal kasus pinjol Investree. Benarkah ada fraud?

Investree sedang dibayangi sejumlah kasus, di antaranya gugatan lender, kredit macet tinggi, hingga indikasi fraud di internal perseroan.

OJK memastikan pemeriksaan terhadap Investree dilakukan menyeluruh baik sisi operasi dan keuangan untuk memastikan kepatuhan akan regulasi.

OJK menyatakan ada kemungkinan praktik fraud dalam kasus kredit macet pinjol Investree karena muncul pengaduan dari nasabah.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespon soal kredit macet Investree dan soal perlindungan konsumen.

Tingkat wanprestasi kredit TWP90 pada platform Investree mencapai 16,44% per 2 Februari 2024, naik dari sebelumnya 12,53% pada 12 Januari.

Pengamat ekonomi mengungkap akar masalah kredit macet di Investree.