Ekspansi perusahaan turut membawa berkah bagi emiten kawasan industri. Sejumlah korporasi optimistis mencatatkan pertumbujan kinerja paruh kedua 2024.

Stabilitas investasi menjadi faktor kunci bagi SSIA dan DMAS untuk mencapai target penjualan sepanjang 2024.

Grup Sinar Mas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) menyambut dua tenants baru yang bakal membeli lahan untuk data center di lahan industri Deltamas.

Grup Sinar Mas PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) menargetkan dapat menyerap capex Rp1 triliun hingga akhir tahun 2024. Penambahan cadangan lahan jadi fokus utama.

Mayoritas atau 7 dari 10 emiten Grup Sinarmas meraih pertumbuhan laba bersih pada paruh pertama tahun ini. TKIM dan BSDE paling moncer.

Pengembang Kota Deltamas (DMAS) mencatatkan laba bersih Rp803,27 miliar atau naik 33,90% YoY, sementara laba per saham di level Rp16,67 pada semester I/2024.

Data center masih menjadi penyumbang penjualan untuk DMAS. Di sisi lain, dua produsen mobil listrik BYD dan VinFast memilih Subang sebagai lokasi pabrik.

Pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), meraup marketing sales sebesar Rp1,1 triliun pada Semester I 2024

RUPST Pengembang kawasan Kota Deltamas, Puradelta Lestari memutuskan tidak membagikan dividen final tahun buku 2023.

Deltamas (DMAS) raup laba Rp549 miliar, sementara Jababeka (KIJA) rugi Rp107,7 miliar pada kuartal I/2024.

Saham properti seperti CTRA, BSDE, dan SMRA direkomendasikan analis setelah BI mengerek suku bunga acuan ke 6,25%.

Pengembang Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) mengantongi marketing sales sebesar Rp560 miliar pada kuartal I/2024.

Ada 4 lokasi disebut masuk dalam radar BYD untuk lokasi pabrik. Kawasan industri DMAS dan SSIA termasuk dalam daftar pilihan BYD sebagai lokasi pabriknya.

Kawasan industri milik DMAS dikabarkan masuk dalam radar BYD sebagai lokasi pabrik. Sebelumnya, Hyundai telah mengambil tempat di lahan DMAS Cikarang.

Penjualan lahan industri di Greenland International Industrial Center [GIIC] masih menjadi tulang punggung pendapatan DMAS sepanjang 2023.

Pengembang kawasan Kota Deltamas mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,92 triliun atau turun 0,57% secara tahunan.