Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan, Indonesia perlu pendanaan sebanyak US$281 miliar atau sekitar Rp4.000 triliun agar tidak memperburuk perubahan iklim.
Langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mendorong sektor industri unggulan di Sumsel agar lebih produktif salah satunya yaitu melalui penerapan SIH.
Pelaksanaan berbagai solusi polusi udara maupun permasalahan iklim lainnya harus menjadi prioritas, agar tidak semakin menjadi beban bagi perekonomian.
Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Palembang menyebut telah menerbitkan sembilan Sertifikasi Industri Hijau (SIH) untuk pelaku industri.
PT Eidara Matadata Presisi dan PT Aeroterra, dipilih oleh Banyan Investment Banking Hedge Fund Statutory Trust untuk terlibat dalam inisiatif kredit karbon.
Pada 2023, Bank DBS Indonesia mengucurkan pendanaan berkelanjutan sebesar Rp6,1 triliun atau melompat lima kali lipat atau 540% dari Rp1,1 triliun pada 2022.
Kementeiran Perindustrian menyatakan peningkatan daya saing hasil produksi melalui pengembangan produk industri hijau dapat menjadi peluang industri tekstil.
Bukit Asam (PTBA) dan PT Inhutani V mewujudkan infrastruktur hijau dan dekarbonisasi melalui serangkaian perlindungan hutan, reklamasi, dan rehabilitasi.