Manajemen Indika Energy (INDY) menjelaskan mengenai fluktuasi harga sahamnya ke BEI.

Sejumlah proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di dalam negeri hingga kini belum terealisasi.

Mayoritas emiten batu bara seperti telah melaporkan kinerja operasional dan laba bersih semester I/2024. ADRO dan ITMG jadi emiten paling moncer?

Indeks sektoral energi ADRO, MEDC cs tercatat telah melonjak hingga 21,25% ytd. Prospek saham dinilai masih positif hingga akhir tahun.

Indika Energy (INDY) tercatat menjadi emiten batu bara dengan pembayaran royalti terbesar dengan nilai Rp3,54 triliun sepanjang semester I/2024.

Beberapa konglomerat pemilik perusahaan batu bara menjadi penyumbang royalti terbesar selama 10 tahun era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Indika Energi (INDY) membukukan penurunan laba bersih 76,60% secara tahunan pada semester I/2024.

Perusahaan tambang emas Indika Energy (INDY), Masmindo Dwi Area, meneken perjanjian jual beli listrik dengan PLN untuk operasi produksi di Luwu.

Aksi borong saham Indika Energy (INDY) oleh investor ritel kakap masih berlanjut.

Muncul nama investor ritel baru di jajaran pemegang saham INDY dengan kepemilikan jumbo.

Indika Energy (INDY) menyampaikan kabar terbaru mengenai progres tambang emas Awak Mas dan tambang bauksit perseroan.

Diversifikasi emiten batu bara seperti ADRO, INDY, hingga HRUM dinilai sebagai strategi cerdas menghadapi dinamika pasar.

Indika Energy (INDY) mencatatkan penjualan batu bara melalui anak usahanya Kideco Jaya Agung sebesar 7,2 juta ton di kuartal I/2024.

PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang kuartal I/2024, menjadi sebesar US$20,11 juta atau setara Rp326,87 miliar.

PT Ilectra Motor Group (IMG) mencatatkan pendapatan sebesar USJ$7,1 juta atau setara Rp109,61 miliar dari penjualan motor listrik Alva.

PT Indika Energy Tbk. (INDY) menerbitkan obligasi senilai US$350 juta atau sekitar Rp5,64 triliun yang menarik minat investor asing di Asia hingga AS.