Data center masih menjadi penyumbang penjualan untuk DMAS. Di sisi lain, dua produsen mobil listrik BYD dan VinFast memilih Subang sebagai lokasi pabrik.
Kehadiran Starlink milik Elon Musk juga dikaitkan dengan rencana investasi Tesla. Namun, pemerintah telah mengendorkan rayuan bagi Tesla setelah BYD hadir.
Saham SSIA sudah naik 180,66% secara YtD setelah jadi pilihan BYD untuk lokasi pabrik dan masuknya entitas Grup Djarum. SSIA berpeluang memperbaiki kinerja.
Pembangunan pabrik motor listrik Yadea juga akan menciptakan multipplier effect, seperti terciptanya lapangan kerja baru hingga menyerap 3.000 tenaga kerja.
Investor global dan 4 direksi Surya Internusa (SSIA) rajin serok saham SSIA sebelum BYD masuk ke Subang. SSIA masih merugi Rp14,87 miliar pada kuartal I/2024.
BYD Motor Indonesia telah membeli lahan milik PT Surya Semesta Internusa (SSIA) untuk lokasi pabrik mobil listrik BYD. Intip target & kinerjanya pada 2024.
Selain 2 direksi, ada juga nama investor global yang rutin tambah saham SSIA. Namun, Surya Semesta Internusa Tbk. justru mengurangi saham SSIA yang dimilikinya.
Kawasan industri milik SSIA dan DMAS santer dikabarkan masuk dalam daftar 4 lokasi yang berpeluang dipilih BYD. Berikut detail target SSIA dan DMAS pada 2024.
Ada 4 lokasi disebut masuk dalam radar BYD untuk lokasi pabrik. Kawasan industri DMAS dan SSIA termasuk dalam daftar pilihan BYD sebagai lokasi pabriknya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan evaluasi mayor terhadap konstituen indeks LQ45 dan mulai berlaku per hari ini 1 Februari hingga 31 Juli 2024.