Sentimen pelonggaran moneter The Fed telah menyengat performa indeks saham properti yang saat ini membukukan kenaikan sebesar 6,44% YtD menuju level 760,17.
Deflasi di dalam negeri, harga minyak yang rendah, hingga potensi dovish dari The Fed dapat membuka kesempatan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan dampak positif bagi perbankan Indonesia jika Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunganya pada September 2024.
Pelaku pasar meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps pekan depan meakipun data inflasi berada di atas proyeksi.
ECB memutuskan memangkas suku bunga deposito utama sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5%, sejalan dengan proyeksi seluruh analis dalam survei Bloomberg.
Dirut BNI Royke Tumilaar mengatakan bahwa ruang bagi The Fed memangkas suku bunga terbuka berkat data inflasi dan pengangguran AS yang dinilai lebih moderat.