Kurs rupiah sepanjang pekan ini terdepresiasi 33 poin atau 0,24% ke level Rp13.834/US$ dari pekan lalu Rp13.801/US$. Sejak awal tahun, rupiah masih terdepresiasi 10,45%.
Mengawali bulan Desember, kurs rupiah berhasil terapresiasi 63 poin ke level Rp13.784/US$ dan menjadi mata uang yang menguat paling tajam di Asia setelah ringgit Malaysia.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan tekanan terhadap rupiah dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni kekhawatiran terhadap normalisasi kebijakan The Fed…
Kurs rupiah pada perdagangan hari ini di pasar spot berhasil menguat tipis 3 poin ke Rp13.746/US$ seiring dengan bervariasinya mata uang emerging market.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung mengatakan penguatan rupiah ini dipengaruhi sejumlah faktor yakni faktor global dan…
Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat baik individu maupun korporasi yang memang mata uang dolar AS untuk dapat menjualnya karena akan berpengaruh pada penguatan nilai…
Paket kebijakan lanjutan tersebut difokuskan pada tiga pilar kebijakan, yaitu (1) menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, (2) memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, serta…
Paket kebijakan lanjutan tersebut difokuskan pada 3 pilar kebijakan yaitu (1) menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, (2) memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, serta (3)…
Volatilitas nilai tukar yang tinggi membuat sejumlah pedagang valuta asing di Semarang menetapkan nilai jual dan beli kurs di bawah nilai yang ditetapkan Bank Indonesia.
Data yang diterbitkan BI pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.341 per dolar AS atau terapresiasi 0,19% dari Rp13.367 per dolar AS yang ditetapkan kemarin.
Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah bisa kembali stabil setelah Juni dengan rata-rata nilai kurs di kisaran Rp13.000-Rp13.200 per dolar AS sepanjang tahun 2015.