Bank BJB (BJBR) menggandeng 4 BPD, sementara Bank Jatim (BJTM) merangkul 3 BPD. BJBR telah menyetor modal ke Bank Bengkulu, sementara BJTM ke Bank NTB Syariah.
Para penumpang bus Trans Jatim hanya perlu menyiapkan handphone kemudian membuka mobile banking dan melakukan scan terhadap barcode QRIS ketika membayar tiket.
Bank swasta, pemerintah, maupun milik pemerintah daerah memproyeksikan kredit korporasi moncer meski adanya kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia (Bi Rate).
Setiap benda yang diwakafkan dapat bertambah nilainya. Sehingga hal tersebut tentu akan berdampak positif bagi banyak orang, terutama golongan yang membutuhkan.
Bank Jatim (BJTM) dan Bank BJB (BJTM) mengincar pertumbuhan anorganik lewat konsolidasi BPD dalam skema penyertaan modal atau lebih dikenal dengan KUB.