JAKARTA — Fasilitas impor super mudah, yang diberikan pemerintah kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang berbasis ekpor, ditengarai berpotensi salah sasaran.
Pemerintah terus melakukan akselerasi penerapan hasil penelitian dan pengembangan bagi industri kecil dan menengah atau IKM agar mampu menghasilkan produk berdaya saing.
Sebanyak 50 Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berasal dari sektor logam, mesin, elektronika dan alat angkut dari Semarang, Banyumas, Pati, dan Kudus, mengikuti Workshop…
Pemerintah menargetkan sedikitnya ada 4.000 industri kecil menengah (IKM) yang bergabung dalam market place online e-Smart IKM yang telah diluncurkan sejak awal tahun lalu.