Teknologi masih 5G dinilai belum dibutuhkan saat ini mengingat tidak adanya aplikasi khusus yang butuh jaringan 5G. Kepentingan penggelaran 5G dipertanyakan.
Ericsson dan Nokia mengalami penurunan setelah operator seluler skala nasional di India Jio dan Bharti Airtel mengurangi Capex mereka dalam menggelar 5G
Killer Application 5G untuk segmen ritel belum optimal jika dibandingkan dengan segmen korporasi. Menimbulkan tanda tanya tentang nasib vendor seperti Ericcson.
Ericsson bakal kembali melakukan PHK, setelah sebelumnya perusahaan memangkas ribuan karyawannya. Teknologi 5G sebagai andalan Ericsson kurang laku di pasaran.
GSMA mengungkapkan tidak ada jaminan insentif biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi dapat mendorong penetrasi jaringan 5G. Tetapi, dari sisi peluang lebih besar.