IHSG turun 0,49 persen atau 33,68 poin menjadi 6.782,52 pada awal perdagangan menyusul tekanan bursa global akibat inflasi AS.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tetap bertahan di level 6.900 dengan sejumlah katalis positif.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah mengikuti bursa global. Saham-saham perbankan hingga konsumer jadi menu pilihan BNI Sekuritas.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal bergerak netral cenderung ke zona merah pada perdagangan, Kamis (12/5/2022).

IHSG berpeluang menguji 6.713-6.782 dan berpeluang menguat kembali ke 6.939-6.987.

Sentimen lonjakan inflasi AS yang menekan Wall Street dapat berimbas ke bursa global termasuk Indonesia.

Saham-saham seperti BELL, IATA, ESTA masuk dalam daftar top gainers atau yang naik paling tinggi meskipun IHSG melemah.

Kapitalisasi pasar GOTO tergerus seiring dengan penurunan sahamnya sehingga disalip Astra ASII.

IHSG menutup perdagangan dengan turun tipis 0,05 persen atau 3,59 poin sehingga parkir di level 6.816,20 pada perdagangan hari ini, Rabu (11/5/2022), setelah bergerak fluktuatif…

Dari 10 jajaran top losers hari ini, enam saham merupakan saham ratusan perak.

Pada perdagangan hari ini, tiga dari sepuluh jajaran top gainers menguat lebih dari 20 persen dan sisanya lebih dari 10 persen.

Indeks Bisnis-27 menutup perdagangan hari ini, Rabu (11/5/2022) dengan penguatan, kontras dengan dengan gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang parkir di zona merah.

IHSG diprediksi bergerak di rentang 6.636-6.888 pada hari ini dan berpeluang rebound.

Penguatan saham-saham consumer seperti Unilever saat IHSG melemah terjadi karena investor beralih strategi untuk menghadapi ketidakpastian pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (11/5/2022).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (11/5/2022) dan berpotensi tutup di level 6.900.