Bursa Efek Indonesia (BEI) menempati posisi ke-6 di bawah Bursa India, Bursa Shenzen, Nasdaq, Shanghai Index, dan Bursa Tokyo dalam hal aksi IPO sepanjang 2023.
Memasuki pengujung tahun 2023, IHSG diramal masih dalam fase uptrend. Sejumlah analis juga merekomendasikan saham dan sektor pilihannya untuk para investor.
Analis memprediksi window dressing dan santa claus rally berpeluang terjadi pada bulan ini, Terlebih, rebalancing indeks MSCI mulai berlaku 1 Desember 2023 ini.
BEI memangkas target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) jadi Rp10,75 triliun hingga akhir 2023 disebabkan adanya kenaikan suku bunga global dan domestik.
BEI berhasil memecahkan rekor untuk kuantitas emiten IPO. Namun pengamat pasar modal menyebut banyaknya emiten baru tidak diiringi dengan kualitas yang baik.
Shinhan Sekuritas Indonesia menyebut penyebab IPO semakin marak salah satunya yaitu tingginya antusiasme investor saham, dan gencarnya sosialisasi dari BEI.
IHSG ditutup menguat 0,20 persen ke 6.888 pada perdagangan hari ini (6/10/2023). Meski begitu, transaksi harian justru turun 29,27 persen jadi Rp7,95 triliun.