Lelang SUN hari ini dipengaruhi dengan relatif stabilnya kondisi pasar global sehingga melonjak hampir 100 persen.

Lelang SUN hari ini mencatatkan penawaran Rp39,42 triliun, naik 99,7 persen dari lelang sebelumnya Rp19,74 triliun.

Jumlah lelang SBSN kali ini tercatat naik 125,73 persen jika dibandingkan dengan jumlah penawaran lelang 19 April lalu.

Hasil lelang SBN tambahan menunjukkan hanya tiga dari empat seri yang diambil oleh pemerintah, yakni FR0090, FR0091, dan FR0092.

Yield SUN tenor 10 tahun tercatat sebesar 7,2 persen, melonjak akibat kenaikan yield Trreasury AS usai The Fed menaikkan suku bunga acuan.

Langkah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin diperkirakan akan menjadi faktor yang memengaruhi lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini.

Saat ini investor masih menunggu rencana Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan, sehingga lelang SUN akan jauh lebih menarik. 

Lelang SUN diprediksi mendapat tekanan dari dolar AS dan yield obligasi AS atau US Treasury yang cenderung mengalami peningkatan secara global.

Total penawaran lelang SBSN yang masuk senilai Rp7,53 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based…

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat bahwa total penawaran dalam lelang SUN kemarin mencapai Rp40,28 triliun.

Ada tiga faktor utama yang memengaruhi hasil lelang SUN hari ini, salah satunya adalah sikap hawkish the Fed

Jumlah penawaran lelang hari ini menurun dibandingkan lelang sebelumnya, di mana pada lelang SUN 29 Maret lalu pemerintah menghimpun penawaran sebesar Rp41,62 triliun.

Transaksi private placement SUN untuk penempatan dana atas Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau tax amnesty akan dilakukan pada 18 April 2022.

Target indikatif dari lelang SUN 12 April 2022 ditetapkan senilai Rp20 triliun dan target maksimal senilai Rp30 triliun.

Bisnis, JAKARTA — Penurunan minat investor dalam lelang surat utang negara terus berlanjut hingga akhir kuartal I/2022 sejalan dengan perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung…

Sikap wait and see investor terhadap lelang SUN terjadi seiring dengan ketidakpastian di pasar global yang masih cukup tinggi.