NCKL memiliki ruang pertumbuhan pada 2024 berkat kenaikan target produksi dan right issue untuk ekspansi sekaligus membuka pintu bagi investor strategis.
Pabrik yang dibangun melalui PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) ini merupakan pabrik kedua di lokasi , setelah pabrik pertama yang memproduksi feronikel rampung.
HRUM bergerak cepat mengembangkan bisnis nikel dengan mengambil alih Blue Sparking Energy, bekerja sama dengan Tsingshang dan menarik pinjaman US$620 juta.
Dua raksasa asal Jepang dan Inggris, serta entitas usaha Grup Astra dikabarkan tertarik ikut serta dalam aksi rights issue yang dilakukan Harita Nickel (NCKL).