IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan kenaikan January Effect di tengah beragam sentimen positif yang ada dari dalam negeri.

January effect mengiringi aliran modal asing ke saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), pengelola jaringan Alfamart.

Saat banyak saham mengenal istilah "January Effect" sebagai katalis, rekam jejak harga saham ADRO pada Januari kurang begitu menggembirakan.

Sejumlah saham diperkirakan bisa menjadi pendorong IHSG di tengah optimisme terjadinya January Effect pada awal 2023.

Saham BBCA, ADMR, dan BYAN menjadi pendorong utama IHSG pada Januari 2022.

Sebanyak 9 saham menguat, 3 saham stagnan, dan sisa 15 saham terpantau mengalami pelemahan di akhir perdagangan hari ini.

January Effect yang sebelumnya diramal berpengaruh signifkan pada IHSG awal tahun ini, nyatanya tidak terjadi.

Melihat sejarahnya January Effect dipopulerkan oleh Sidney B. Wachtel pada 1942.

Ini Sektor yang Jadi Perhatian

Pemerintah dan pelaku usaha batu bara terus membahas solusi yang menguntungkan semua pihak di tengah penutupan keran ekspor emas hitam. Topik itu menjadi salah satu pilihan…

Mirae Asset Sekuritas menjagokan saham-saham perbankan, peritel, dan tambang batu bara untuk dicermati investor pada awal tahun ini.

Fenomena January Effect diperkirakan terjadi pada awal tahun ini di lantai bursa Tanah Air sehingga bisa mengangkat IHSG pada awal tahun ini.

Saat reli IHSG awal tahun 2022, para investor disarankan agar selalu waspada di tengah momentum ketidakpastian.

Pada penutupan perdagangan Jumat (29/1/2021), sekaligus perdagangan terakhir Januari 2021, IHSG anjlok 1,96 persen atau 117,03 poin menjadi 5.862,35. Level itu menurun 1,95…

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada Kamis (28/1/2021), indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 2,12 persen menjadi 5.979. Sejak awal tahun, IHSG masih tumbuh 0,01…

IHSG diprediksi bergerak pada rentang support—resistance pertama di rentang 6.091—6.163 dan support—resistance kedua di rentang 6.046—6.190