Bali Towerindo Sentra (BALI) akan menawarkan sukuk ijarah berkelanjutan Bali Towerindo Sentra Tahap II tahun 2023 sebesar Rp425 miliar.

Manajemen PT Bali Towerindo Sentra atau Bali Tower membantah adanya kelalaian perusahaan karena membiarkan kabel serat optik terjuntai.

Pihaknya telah mengundang sejumlah provider termasuk Bali Towerindo yang memasang kabel fiber optic di lokasi tersebut untuk dikonfirmasi.

PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) dalam RUPS memutuskan membagikan dividen sebesar Rp127,25 miliar atau setara dengan Rp32,34 per saham.

Blibli (BELI), BIPI, hingga IATA akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mastel menuding Pemkab Badung dan Bali Towerindo (BALI) melakukan monopoli infrastruktur telekomunikasi

Bali Towerindo Sentra (BALI) saat ini masih memiliki kapasitas lebih data center yang dapat ditawarkan ke pelanggan.

Emiten menara telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) berencana menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2022 senilai Rp500 miliar.

Laba bersih BALI juga tercatat meningkat sepanjang semester I/2022 menjadi Rp102,5 miliar, naik 21 persen.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BALI menyetujui penggunaan laba bersih Rp122,5 miliar atau Rp31,15 per saham sebagai dividen tunai.

PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) membukukan peningkatan kinerja sepanjang kuartal I/2022. Pendapatan dan laba bersih perseroan meningkat selama tiga bulan pertama 2022.

Bali Towerindo merupakan pengelola dan penyewaan bangunan menara atau menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi.

Rencana pembagian dividen sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa BALI yang digelar pada 20 Agustus 2021.

RUPSLB akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2021 dan perseroan dapat melaksanakan private placement dalam jangka 2 tahun setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham.

Agunan kredit berupa menara telekomunikasi beserta seluruh peralatan pendukungnya yang akan diikat fidusia setelah dilakukan pelunasan obligasi oleh Bali Towerindo.

Kenaikan laba itu ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 22,14 persen menjadi Rp220,04 miliar pada 2020 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp180,14 miliar.