Faisal juga menyarankan agar pemerintah tidak lagi memberikan stimulus berupa pelonggaran pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) di bandara dan diskon tiket pesawat.
Pemulihan ekonomi akan berjalan lebih lambat dari perkiraan dikarenakan penanganan pandemi Covid-19 masih belum berjalan secara optimal hingga saat ini.
Faisal Basri menyayangkan anggaran kesehatan yang dipangkas dari Rp212,5 triliun di 2020 menjadi Rp169,7 triliun pada 2021. Padahal, Indonesia harus menghadapi situasi pandemi…
Pengembangan DME sebagai subtitusi LPG saat ini belum ekonomis dan harganya akan lebih mahal daripada LPG. Dengan demikian, penggunaan bahan bakar yang diolah dari batu bara…
Sejumlah ekonom senior mengungkapkan kegusarannya terhadap kasus korupsi yang melibatkan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara. Menurut mereka, bantuan langsung tunai lebih…
Adapun, negara-negara lain seperti India dan Filipina mulai berangsur-angsur mencatat penambahan kasus harian yang lebih rendah. Sementara itu, Indonesia malah mencetak rekor…
Sayangnya, dampak dari kebijakan tersebut masih kurang terasa lantaran penyebaran Covid-19 yang masih belum mereda di Tanah Air. Hal ini termasuk kebijakan suku bunga acuan…
Dalam akun twitter @FaisalBasri, ekonom tersebut meminta Sang Kepala Negara untuk lebih mendengarkan suara masyarakat ketimbang Bank Dunia terkait UU Cipta Kerja.
Jika pemerintah ingin target pertumbuhan ekonomi 7 persen tercapai dan tenaga kerja lebih banyak yang bisa terserap, maka yang harus diberantas adalah korupsi.
Oleh karena itu, ekonom senior ini menilai tidak tepat jika pemerintah menyelesaikan masalah dengan Omnibus Law Cipta Kerja. Dengan landasan yang keliru, maka Omnibus Law…
Kekeliruan yang paling fatal lagi menurut Faisal adalah pandangan yang mengatakan bahwa salah satu penghambat investasi adalah keberadaan dan sepak terjang Komisi Pemberantasan…