Pada Januari-Juli 2020, BPS mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$8,65 miliar. Bahkan, pada periode yang sama tahun 2019, neraca perdagangan mencatatkan…
Dengan surplus yang kembali terjadi pada Juli 2021, maka BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia telah mengalami surplus selama 15 bulan secara beruntun.
Secara kumulatif, ekspor selama periode Januari sampai Juni 2021 mencapai US$102,87 miliar, naik 34,78 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang berjumlah…
Impor pada Juni mengalami kenaikan signifikan setelah sempat turun pada Mei 2021. Secara bulanan, impor Juni 2021 naik 21,03 persen dan naik 60,12 persen secara tahunan.
Surplus Juni ini lebih rendah dari bulan Mei 2021 yang mencapai US$2,36 miliar. Surplus neraca perdagangan pada bulan Juni didorong oleh ekspor Indonesia yang tetap kuat…
Kinerja ekspor dan impor secara bulanan diperkirakan akan mengalami peningkatan, yang didorong oleh faktor musiman, yaitu normalisasi aktivitas perdagangan pasca Lebaran.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa total ekspor sepanjang kuartal I mencapai US$48,9 miliar atau naik 17,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada…
Surplus perdagangan kembali berlanjut pada bulan Maret, kendati melambat dari bulan sebelumnya. Hal ini dipicu oleh permintaan impor yang marak sejalan dengan ekspansi manufaktur.
Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya impor menjelang bulan Ramadan terutama pada barang konsumsi. Meskipun, ekspor diperkirakan tetap kuat seperti periode-periode sebelumnya.
Hal tersebut didorong oleh performa ekspor yang solid dari komoditas ekspor utama seperti kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan batubara, serta pemulihan ekonomi global.
Konsensus ekonom memproyeksi neraca perdagangan pada Februari 2021 secara rata-rata surplus US$2,16 miliar dengan estimasi atas surplus US$3 miliar dan estimasi bawah defisit…
Surplus neraca dagang terdorong naiknya nilai ekspor. Sepanjang Januari 2021 nilai ekspor Indonesia tumbuh 12,2 persen secara year on year (yoy) atau menjadi US$15,3 miliar.