Melemahnya nilai tukar rupiah membuat emiten farmasi, Kalbe Farma (KLBF) dan Kimia Farma (KAEF) harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli bahan baku obat.
PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) telah menyerap Rp90 miliar dari dana anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,2 triliun untuk 2023.
PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) melaporkan telah memperoleh dana Rp315,89 milair dari aksi rights issue dalam bentuk penerbitan obligasi wajib konversi (OWK).
PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 93 persen karena masuknya investor baru menggerus kontribusi dari anak usaha apotek.