Deretan pembangkit berusia muda, yang kebanyakan dimiliki para konglomerat, menjadi yang terdepan dalam berebut kue perdagangan karbon sub-sektor PLTU.
Persiapan penyelenggaraan bursa karbon terus dimatangkan oleh OJK bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait jelang tenggat aktivasinya pada 2024.
Skema perdagangan karbon pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dinilai dapat menjadi opsi pengembang energi baru terbarukan/EBT untuk mendapatkan pendanaan.
Tahap pertama perdagangan karbon tahun ini melibatkan 99 PLTU yang terhubung dengan jaringan listrik PLN dengan total kapasitas terpasang 33.569 megawatt (MW).
Rencana penerbitan kredit karbon anak usaha PLN menandakan peluang bisnis yang terbuka lebar untuk perdagangan faktor pengurang emisi mendatang di Tanah Air.