Besarnya potensi rumput laut tersebut masih belum memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan daerah secara optimal karena belum adanya industri hilir.
Sekalipun masyarakat dunia berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca, kelebihan panas akan tetap ada di lautan. Sebanyak 90% terumbu karang terancam punah.
Rencananya, area budi daya rumput laut seluas 100 hektare di perairan Teluk Ekas, jika terealisasi ini akan menjadi kawasan budi daya terluas di Nusa Tenggara.
Komoditas yang diekspor antara lain 27 ton rumput laut senilai Rp450 juta; ikan tangkapan senilai Rp1,4 miliar; dan 12.000 kg minyak nilam senilai Rp4,7 miliar.