Pemerintah RI kembali menetapkan target optimistis untuk mewujudkan swasembada beras setelah belum berhasil tercapai di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Jumlah alat berat berhasil disandarkan di Merauke dan Wanam sebanyak 366 unit, dari target pesanan 2.000 unit ekskavator demi program 1 juta hektar sawah.
Kemenperin mengungkapkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri masih kebanjiran produk impor, yang berdampak pada penurunan permintaan.
Bank Dunia menyebut harga beras Indonesia lebih mahal jika dibandingkan negara lain di Asean. Kondisi tersebut menjadi ironi RI sebagai negeri agraris.
Bapanas menargetkan cadangan beras pemerintah (CBP) di atas 2 juta ton hingga akhir tahun ini mengingat kebutuhan beras akan meningkat jelang Pilkada 2024.