Berdasarkan hasil SSGI tahun 2022, angka wasting Kabupaten Sumedang menurun dan merupakan salah satu yang terendah di Provinsi Jawa Barat.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 17 persen pada 2023. 

Pemerintah Kota Balikpapan mencatat angka prevalensi stunting mengalami peningkatan sebesar 2 persen sepanjang tahun 2022.

Angka prevalensi stunting Sumut berhasil turun 4,7 persen, menjadi 21,1 persen, dari sebelumnya 25,8 persen pada 2021.

Bubur kacang hijau dan biskuit diminta tidak lagi diberikan oleh posyandu pada anak-anak.

Hanya sekitar 20 persen penderita stunting yang dinyatakan sembuh total usai mendapatkan perawatan medis. 

Menkes berkelakar saat menjelaskan peran penting ibu dalam mengentaskan stunting yakni melalui pemenuhan asupan gizi cukup bagi buah hati.

Jokowi menargetkan prevelansi stunting turun ke angka 14 persen pada 2024 atau sedikit berada di bawah Singapura.

Kementrian Kesehatan berhasil menurunkan angka stunting selama 2022 di 21,6 persen

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir meminta para camat dan kepala OPD untuk bisa menjawab kepercayaan dari pemerintah pusat terkait penanganan stunting.

Stunting dan sakit jantung pada anak bisa dipicu oleh asap rokok yang dihisapnya. Begini penjelasannya.

Bupati Dony menjelaskan tentang penanganan stunting di Kabupaten Sumedang melalui platform digital berupa e-Simpati.

Jokowi mendorong segenap pimpinan dan kepala daerah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada 2024.

Aplikasi Simpati yang ada di Sumedang oleh tim Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan sudah dibahas agar fitur-fiturnya dikembangkan lagi.

Sistem digital penanganan stunting milik Pemerintah Kabupaten Sumedang bakal terus disempurnakan sebelum ditetapkan secara nasional.

Hambatan yang dihadapi Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) yaitu kurang adanya sinkronisasi data stunting di Indonesia.