Bisnis, JAKARTA— Kementerian Pertanian masih optimistis kekeringan tahun ini tidak akan berpengaruh negatif terhadap kinerja produksi beras. Pasalnya, sejumlah upaya mitigasi…

Kementerian Pertanian mengemukakan ada potensi produksi sebesar 600.000 ton setara beras yang bisa diserap oleh Bulog sepanjang Juli hingga Agustus 2019.

Perum Bulog optimistis bisa menuntaskan target serapan sebesar 1,8 juta ton setara beras tahun ini kendati masa panen puncak sudah usai.

Perum Bulog berencana terus menambah jumlah outlet rumah pangan kita (RPK) sebagai salah satu jalur distribusi produk pangan.

JAKARTA—Keputusan pemerintah untuk melanjutkan kembali program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) melalui operasi pasar per 31 Juni 2019 membuat kalangan petani…

Manajer Kehumas Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Provinsi Kalsel Abdul Haris menegaskan, pihaknya akan berupaya mengkaji komoditas beras lokal sebagai salah satu penyumbang…

Corteva Agriscience secara resmi membuka kantor pusat Asia Pasific di Singapura. Adapun, investasi ini termasuk pendirian pusat analisis global dan laboratorium research…

Perum Bulog masih bisa menyerap beras dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang saat ini masih Rp4.030 per kg. Padahal, serapan beras oleh perseroan itu masih minim.

Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) berharap ada bantuan kredit usaha rakyat untuk merevitalisasi penggilingan kecil.

Lesunya serapan pemerintah berimbas pada sulitnya penggilingan kecil mencari pasar yang bisa menyerap beras hasil produksi di saat panen raya.

Pasokan beras dari Jatim sangat mencukupi kebutuhan Jatim bahkan surplus untuk memasok ke daerah lain.

Periode panen raya telah mendekati akhir. Namun, serapan beras Bulog tak kunjung mencapai target 1,6 juta ton.

Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menyita sekitar 300 karung beras oplosan, hasil penarikan dari peredaran sebagai tindak lanjut pengungkapan kasus…

Kondisi pangan di Jatim sangat aman untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran nanti.

Lahan gambut sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai penyangga beras nasional. Selain itu lahan ini juga cocok ditanam tanaman tropis seperti nanas. 

Pemerintah diminta memilih salah satu dari produksi komoditas pangan utama yakni jagung atau beras untuk dipacu tahun ini karena ada fenomena El-Nino yang menghantui.