Emiten CPO Teladan Prima Agro (TLDN) mengatasi tantangan bisnis sawit dengan teknologi hingga peningkatan kapasitas bulking.

Data dari Apkasindo menunjukkan bahwa seluruh wilayah penghasil kelapa sawit tidak ada yang membeli TBS sesuai dengan harga Disbun. Per 26 Mei 2022 harga TBS baik di petani…

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mencatatkan kenaikan tertinggi sejauh ini setelah menguat 2,54 persen ke posisi Rp1.210 per saham.

Harga komoditas dunia yang masih tinggi dari sepanjang 2021 sampai 2022 juga menjadi katalis kuat bagi para emiten untuk meningkatkan belanja modal (capex)

Pemerintah per 28 April 2022 secara resmi menerapkan kebijakan pelarangan sementara ekspor Crude Palm Oil (CPO), minyak sawit merah atau red palm oil (RPO), palm oil mill…

Efek negatif ini terutama akan dirasakan oleh perusahaan dengan kontribusi ekspor yang lebih besar terhadap penjualan.

Berdasarkan data Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia atau Apkasindo di 22 provinsi, harga TBS saat ini rata-rata Rp 1.600 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 3.850/kg.…

Mayoritas saham emiten di sektor perkebunan sawit mengalami koreksi hingga penutupan perdagangan sesi I pada pukul 11.30 WIB. 

Saham sejumlah emiten sawit termasuk LSIP, TAPG, AALI, hingga SSMS merosot lebih dari 6 persen.

Regulasi pemerintah yang berubah-ubah di tengah kenaikan harga minyak sawit mentah dan pupuk sedikit banyak menimbulkan turbulensi terhadap emiten produsen crude palm oil…

PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) menjadwalkan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham pada 19 Mei 2022.

Sebagian besar capex Astra Agro Lestari (AALI) tahun ini dialokasikan untuk penanaman kembali atau replanting kebun sawit dan pemeliharaan tanaman yang belum menghasilkan.

Laba bersih Sampoerna Agro (SGRO) tidak lepas dari kinerja positif penjualan yang naik 49,11 persen dari Rp3,50 triliun pada 2020 menjadi Rp5,22 triliun sepanjang 2021.

BRI Danareksa Sekuritas masih menyematkan rekomendasi buy untuk sejumlah emiten perkebunan, termasuk AALI hingga LSIP.

Mahkota Group (MGRO) tetap mendukung kebijakan pemerintah, terutama kebijakan yang bisa berdampak pada kemajuan industri kelapa sawit di Indonesia.

Sinar Mas Agro (SMAR) juga menargetkan produksi kebun bisa tumbuh sampai 5 persen dengan asumsi cuaca yang mendukung.