TBS Energi Utama (TOBA) akan menjual kepemilikan di dua PLTU. Simak profil pembelinya.

PT Medco Energi Internasional Tbk. atau MedcoEnergi (MEDC) bakal membagikan dividen interim sebesar Rp15,75 per saham pada 1 November 2024.

Bisnis, JAKARTA — PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengurangi beban utang melalui penawaran tender pembelian kembali surat…

PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menggelar penawaran tender untuk pembelian kembali surat utang anak usahanya dengan nilai maksimal US$150 juta.

Medco Power Indonesia memperoleh Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi (PSP-E) Samosir. Nilai proyek ditaksir mencapai Rp3,49 Triliun

PGN (PGAS) membuka opsi impor kargo gas alam cair atau LNG di tengah tren penurunan pasokan gas pipa dari Blok Corridor yang terus berlanjut.

PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mendapat kontrak cost recovery untuk Blok Amanah, Sumatra Selatan, bersama anggota konsorsium lainnya.

Emiten pertambangan menjadi salah satu sektor saham yang bisa dikoleksi kendati mengalami beberapa faktor pemberat.

Anak usaha MedcoEnergi (MEDC) mulai mengalirkan gas perdana dari Proyek West Belut.

PT Medco Energi Internasional Tbk. atau MedcoEnergi (MEDC) memastikan bakal membagikan dividen interim 2024.

Saham Medco (MEDC) dan AKR Corporindo (AKRA) dilepas sejumlah pemodal asing jumbo di tengah sentimen negatif harga minyak.

Sentimen pelemahan harga minyak mentah di pasar spot belakangan berisiko menekan kinerja saham emiten migas seperti MEDC hingga PGAS.

Tiga proyek emiten Panigoro (MEDC) yang akan beroperasi dinilai menjadi katalis positif bagi kinerja produksi perusahaan pada paruh kedua tahun ini.

PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) bermanuver untuk melakukan ekspansi organik dan anorganik di tengah volatilitas harga minyak global.

Pada semester I/2024, MEDC memproduksi minyak dan gas sebesar 153.000 boepd. Jumlah ini lebih rendah 5% dari realisasi tahun lalu.

Manajemen Medco Energi mengungkapkan dampak divestasi aset perseroan di Libya dan Vietnam. Operasional makin efisien?