Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Ketua OJK Mahendra Siregar menyebut pasar modal Indoensia telah menjadi motor utama dalam menjaga perekonomian nasional

Acara puncak Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024 dengan tema “Agility in Uncertainty” akan digelar pada hari ini, Kamis (13/6/2024).

Setelah resmi go public, emiten infrastruktur Manggung Polahraya (MANG) mengincar proyek pembangunan BUMN tahun ini.

Kontribusi ekspor terbesar Multi Spunindo Jaya (MSJA) saat ini adalah Jepang.

Multi Spunindo Jaya (MSJA) akan mulai membangun pabrik SAP sheet pada kuartal II/2024 dan ditarget rampung pada akhir tahun ini.

Saham emiten baru NICE mencuri perhatian pasar dengan ditutup naik 19,86% atau 87 poin ke level Rp525 per saham pada perdagangan perdananya.

Adhi Kartiko Pratama (NICE) mengklaim sampai dengan saat prospektus diterbitkan, tidak ada pihak yang dilarang mengalihkan saham sampai 8 bulan ke depan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut terdapat 60 perusahaan yang mengantre IPO di daftar tunggu atau pipeline dengan nilai indikatif Rp10 triliun.

Setelah IPO, Citra Nusantara Gemilang (CGAS) berencana membangun satu LNG Station dan dua CNG Station sepanjang 2024.

Salah satu proyek strategis yang tengah dikerjakan Asri Karya Lestari (ASLI) yakni proyek jalan tol di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menempati posisi ke-6 di bawah Bursa India, Bursa Shenzen, Nasdaq, Shanghai Index, dan Bursa Tokyo dalam hal aksi IPO sepanjang 2023.

Saham Lavender Bina Cendikia (BMBL) dan saham Menn Teknologi Indonesia (MENN) longsor hingga lebih dari 80% dari harga IPO.

Saham-saham IPO 2023 seperti CUAN, BREN, CHIP, AMMN, hingga RAAM berhasil mencetak keuntungan signifikan.

Berbagai sektor perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO MNC Sekuritas yakni e-commerce, kimia, desain interior, hingga food and beverage.

Griptha Putra Persada (GRPH) akan menawarkan 200 juta saham baru atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Sinergi Multi Lestarindo (SMLE) menawarkan 465,62 juta saham atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.