Kebijakan pemerintah meliberalkan harga bahan bakar minyak (BBM) mengakibatkan penjualan rumah sederhana di Jawa Tengah mengalami kelesuan pada kuartal I/2015.
PT Pertamina (Persero) mengusulkan harga Premium dan solar pada April mendatang sesuai dengan harga keekonomian, yakni Rp 8.200 dan Rp 7.450 per liter.
Kebijakan makro ekonomi 100 hari pertama pemerintahan Jokowi-JK dinilai positif. Pasalnya, pemerintah menunjukkan komitmen kuat untuk mengalihkan subsidi kepada sektor produktif.
Pemerintah diharapkan perlu memberikan insentif kepada pengusaha yang bersedia menurunkan harga barang dan jasa terkait dengan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).
Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan hasil survei konsumen bahwa penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada November 2014 menyebabkan keyakinan konsumen…
Pelaku usaha di Kalimantan Timur ternyata tengah dilanda kebingungan. Penyebabnya, kebijakan evaluasi harga bahan bakar minyak bersubsidi setiap dua minggu sekali justru…
Presiden Joko Widodo mengumumkan penurunan harga semen produksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebesar Rp3.000 per zak menjadi Rp51.000-Rp53.000. Apa alasan pengumuman…
Astra Daihatsu Balikpapan menyatakan harga onderdil tak akan turun kendati pemerintah telah memangkas harga BBM bersubsidi yang berlaku pada Senin (19/1/2015).
Pemerintah Kota Depok memastikan tarif angkutan umum akan turun sekitar 10% pada pekan ini seiring penurunan harga bahan bakar minyak pada awal Januari tahun ini.
PT Pertamina (Persero) menyatakan realisasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar jebol hingga 500.000 kiloliter pada 2014 lalu atau rugi sekitar Rp375…
Pemerintah memangkas anggaran subsidi energi hingga 70% menjadi Rp81 triliun dari Rp276 triliun dalam rancangan APBN Perubahan Tahun 2015. Alhasil belanja negara bertambah…
Indonesia Corruption Watch menemukan potensi pemahalan harga terkait penetapan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar untuk Januari 2015.