Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan suntikan tambahan likuiditas ini merupakan usaha bank sentral agar target pertumbuhan kredit 10-11% tahun ini tercapai.
Di tengah likuiditas yang ketat, BTN mencatatkan DPK Rp349,93 triliun pada 2023 atau tumbuh 8,7% YoY. Kinerja itu memengaruhi target kredit 2024 di 12%.
Simpanan bank atau DPK tumbuh 3,04% yoy pada November 2023, melambat dibandingkan pertumbuhan DPK pada bulan sebelumnya atau Oktober 2023 di level 3,43% yoy.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan posisi M2 tembus di angka Rp8.573,6 triliun atau tumbuh 3,3% secara tahunan (year-on-year/yoy).