Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) bisa mendapatkan daya dari kenaikan permintaan semen pada Oktober dan prospek permintaan dari IKN.

Penurunan suku bunga acuan menjadi kabar positif bagi emiten semen karena berpeluang memangkas suku bunga KPR, sehingga mendorong permintaan semen.

Di tengah arus lepas saham Indocement (INTP), masih ada yang melanjutkan menambah kepemilikan mereka di emiten semen itu.

Emiten semen membutuhkan katalis supaya kinerja saham dan perusahaan tetap kokoh hingga 2024.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) melaporkan sepanjang 3 tahun pembangunan IKN Nusantara atau sejak 2022 telah menyerap sebanyak 1,71 juta ton semen

Semen Indonesia alias SIG akan memasok 500.000 ton semen per tahun ke AS usai fasilitas terminal khusus di Tuban, Jawa Timur, rampung pada 2025.

Hingga Juli 2024, PT Semen Indonesia (SMGR) telah memasok 695.000 ton semen yang digunakan dalam sejumlah proyek di IKN.

Pilah-pilih saham yang digadang-gadang kecipratan cuan dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2025.

PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) optimistis kinerja perseroan akan meningkat pada semester II/2024 sejalan dengan sederet katalis positif.

Cemindo Gemilang (CMNT) membukukan rugi bersih sebesar Rp428,3 miliar pada semester I/2024, terimbas melemahnya industri semen akibat konflik Timur Tengah.

Emiten semen SMGR dan INTP berbagi nasib dengan kompak membukukan penurunan laba bersih sepanjang semester I/2024.

Grup SMGR telah memasok 44.000 m3 beton siap pakai (ready-mixed) untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.

Sejumlah sektor saham menjadi pilihan sekuritas setelah hasil RDG Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate 6,25%.

Sektor saham semen, ritel, dan bank dinilai layak untuk dicermati usai BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di 6,25%.

Kobexindo Equipment kembali dipercaya memasok 4-unit mesin sapu, Powerboss Armadillo 10X untuk pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan

PT Intraco Penta Tbk. (INTA) optimistis mencatatkan pertumbuhan kinerja seiring dengan tingginya permintaan alat berat.