Pada Juli 2024, piutang pembiayaan multifinance masih mampu tumbuh 10,53% (YoY), sedangkan outstanding pembiayaan P2P lending tumbuh 23,97% (YoY).

Perusahaan pembiayaan CIMB Niaga Auto melihat penurunan daya beli masyarakat sangat erat kaitannya dengan penurunan kemampuan bayar masyarakat.

Kondisi yang semakin timpang antara orang-orang kaya dan kelas menengah membuat negara rentan terhadap tekanan dan guncangan, bahkan revolusi.

Uang yang dipegang masyarakat kelas menengah semakin sedikit, sehingga cenderung untuk memberi barang dengan harga yang lebih murah.

Pemerintah seperti mendorong publik untuk terus berkonsumsi dengan berbagai insentif, padahal pendapatan riil masyarakat terus turun beberapa tahun tahun ini.

Fenomena deflasi empat bulan berturut-turtu cukup terpengaruh oleh tertekannya ekonomi kelas menengah, terutama dari sisi konsumsi.

Pendapatan riil masyarakat Indonesia terus turun dalam 14 tahun terakhir, tertekan biaya hidup yang tinggi, hingga banyaknya orang bekerja di sektor informal.

Komponen barang bergejolak (volatile goods) rupanya telah mencatatkan deflasi 5 bulan beruntun, sehinga menyebabkan deflasi secara umum sejak Mei 2024.

Deflasi beruntun selama Mei—Agustus 2024 dinilai disebabkan oleh turunnya harga pangan, sehingga dianggap bukan sebagai sinyal negatif perekonomian.

BPS menduga masyarakay menahan konsumsi nonmakanan sehingga terjadi deflasi selama empat bulan terakhir atau sejak Mei hingga Agustus 2024.

Indonesia tidak mengubah garis kemiskinan ekstrem walaupun tergolong upper middle income country. Hal itu berpengaruh pada perhitungan jumlah penduduk miskin.

BNI terus melakukan optimalisasi dengan peningkatan transaksi installment, BNI reward point, maupun loan on phone.

BPS mengungkapkan, terjadi pergeseran prioritas pengeluaran masyarakat kelas menengah dalam sepuluh tahun terakhir atau selama pemerintahan Presiden Jokowi.

Berdasarkan data BPS, setidaknya 9,4 juta penduduk kelas menengah turun kasta selama 2019 sampai 2024, salah satunya karena efek pandemi Covid-19.

Kinerja penjualan mobil baru mencatatkan pelemahan sepanjang periode Januari hingga Juli 2024. Hal itu mencerminkan daya beli masyarakat yang kian melemah.