Kendati pemerintah telah menggelontorkan subsidi dari kenaikan harga BBM, indeks keyakinan konsumen tetap turun.

Ekonom Indef melihat kondisi penurunan daya beli hanya akan berlangsung sementara waktu.

Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa IKK pada September 2022 berada di 117,2, turun dari Agustus 2022 di angka 124,7.

Ekonom Celios mengungkapkan daya beli masyarakat mulai tertahan sebagai dampak dari laju inflasi yang meningkat tinggi.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2022 yang meningkat menjadi 124,7 mencerminkan pemulihan ekonomi berada pada tren yang menguat.

Ekonom memprediksi optimisme konsumen bakal turun sebagai dampak dari kenaikan harga BBM subsidi.

Dalam Survei Konsumen BI, tercatat optimisme konsumen terhadap konidisi ekonomi naik atau menguat pada Agustus 2022.

Kenaikan IKK didorong oleh membaiknya Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

Walaupun keyakinan konsumen Bali turun, tetapi masih dalam indikator optimis, karena IKK Bali masih di atas IKK nasional yang tercatat 121,9.

Penurunan IKK pada Juli 2022 utamanya dipicu oleh penurunan pada komponen ekspektasi konsumen yang signifikan.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2022 tercatat hanya sebesar 123,2 atau turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni 128,2.

Nilai indeks yang lebih dari 100 mengindikasikan bahwa konsumen optimis terhadap kondisi maupun ekspektasi ekonomi.

Optimisme konsumen pada Juli 2022 yang tetap terjaga ditopang oleh tetap kuatnya ekspektasi konsumen terhadap kegiatan ekonomi ke depan.

Indeks keyakinan konsumen AS dari Conference Board turun untuk bulan ketiga menjadi 95,7 pada Juli dari 98,4 bulan sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Juni 2022 sebesar 141,8, relatif stabil dibandingkan 141,5 pada Mei 2022.

Indeks Kondisi Ekonomi saat ini tercatat sebesar 120,83 lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 113,17.