Faktor tahun politik dan anggaran infrastruktur 2024 yang naik membuat ADHI, PTPP dan WIKA menargetkan kontrak baru moderat dibandingkan pertumbuhan pada 2023.
WIKA mencanangkan 2024 untuk penyehatan kinerja perseroan. Right issue guna memuluskan PMN Rp6 triliun disiapkan, sementara kontrak baru dipatok moderat.
Sejumlah bank anggota Himbara seperti BMRI, BBNI dan BBRI harus menghadapi tantangan dari tingginya utang BUMN karya, dalam mencatatkan kinerja pada 2024.
Penerbitan obligasi korporasi pada 2024 masih dibayangi sentimen risiko gagal bayar dari emiten konstruksi BUMN, Waskita Karya (WSKT) dan Wijaya Karya (WIKA).
Dua BUMN karya yakni Waskita (WSKT) dan Wijaya Karya (WIKA) dihentikan perdagangan sahamnya karena gagal bayar. OJK mengingatkan perbankan untuk taat regulasi.
OJK memastikan akan terus melakukan pengawasan terhadap BUMN Waskita dan Wijaya Karya terkait dengan potensi delisting dan suspensi saham kedua emiten.