Indonesia Investment Authority (INA) mengungkap perkembangan pembangunan pabrik fraksionasi plasma yang digadang-gadang menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Sengkarut industri farmasi masih berkutat pada mahalnya harga obat di tingkat hilir akibat ketersediaan industri bahan baku dalam negeri yang kurang memadai.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Bambang Brodjonegoro menilai Indonesia harus memutus ketergantungan bahan obat impor.
Obat mahal dikarenakan mayoritas bahan baku masih diimpor, padahal telah banyak pemasok lokal. Produsen pun meminta pemerintah mengerek ketentuan TKDN.