Pemerintah menargetkan ekspor mobil utuh melalui Patimban mencapai 160.000 unit kendaraan pada tahun lalu, sedangkan realisasinya diklaim 118.567 unit.
Setelah, berhadapan dengan kelangkaan cip semikonduktor pada awal tahun, kini industri menghadapi ketidakpastian janji subsidi mobil dan motor listrik.
Catatan defisit neraca dagang otomotif inipun menjadi yang pertama sejak 2013. Penyebabnya, melesatnya angka importasi dibandingkan pertumbuhan ekspor.
Selama pandemi, sektor otomotif dituntut untuk mempertahankan jumlah pekerja dan membayarkan seluruh hak pegawai. Nyaris industri rontok pada 2020 lalu.
Gaikindo mencatat ekspor pada 2021 sejumlah 166.100 unit CBU, sementara pada 2022 ada kenaikan ekspor sebanyak 76.101 CBU unit atau meningkat 45,8 persen yoy.