Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo mengatakan kesepakatan Paket Bali yang telah tercapai menunjukkan bahwa dunia telah kembali kepada lembaga…
World Trade Organization (WTO) mengklaim sebagian besar anggotanya puas dengan draf revisi Paket Bali yang ditawarkan, termasuk India yang sebelumnya berkukuh dengan program…
Wakil Menteri Pergadangan Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa jika Paket Bali gagal disepakati dalam Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM WTO) ke-9, maka…
Menteri Perindustrian dan Perdagangan India Anand Sharma memastikan akan menyetujui rumusan revisi Paket Bali setelah sebelumnya bersikukuh dengan kebijakan ketahanan pangannya.
World Trade Organization (WTO) mengklaim sebagian besar anggotanya puas dengan draf revisi Paket Bali yang ditawarkan, termasuk India yang sebelumnya bersikukuh dengan program…
Pemerintah Indonesia memprediksi akan terdapat banyak dampak negatif yang didapatkan jika Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-9 ini tidak menghasilkan kesepakatan Paket Bali.
Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo turut memberikan penghormatan kepada mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela yang telah tutup usia di Johannesburg pada Kamis…
WTO juga diminta mengeliminasi kampanye negatif terhadap komoditas minyak sawit dan produk turunannya serta membuka akses pasar bagi produk tersebut di negara maju.
Indonesia tengah membujuk India untuk menerima solusi ‘Peace Clause’ yang disodorkan Amerika Serikat dengan alasan agar perundingan Paket Bali tak mengalami kemandekan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengingatkan Indonesia jangan sampai terjebak dalam persoalan subsidi perikanan sehingga tidak bisa memberikan bantuan bagi nelayan kecil.
Jika disepakati oleh negara anggota World Trade Organization (WTO) , Paket Bali diyakini akan mampu membuka 21 juta lapangan kerja baru di seluruh dunia.
Pemerintah berencana meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Sri Lanka, salah satunya adalah investasi di bidang perhotelan dan travel di negara tersebut.
Pemerintah Indonesia dan Peru akan segera memulai peningkatan kerja sama di sektor perdagangan dalam kerangka Indonesia-Peru Preferential Tariff Agreement (IP PTA).
Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Rabu (4/12/ 2013. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/