Nama Haiyanto mungkin tak terlalu sering dibahas. Namun, dia tercatat sebagai investor individu yang memiliki sejumlah portofolio saham di atas 5 persen.
Literasi yang belum merata ke seluruh masyarakat Indonesia, menyebabkan investor lebih suka mendapatkan rekomendasi saham dari orang yang tidak kompeten.
Ekspektasi yang tinggi dikhawatirkan membuat investor muda memilih meninggalkan pasar modal dan tren kenaikan jumlah investor hanya terjadi saat pandemi.
Persepsi negatif seperti risiko yang tinggi di pasar modal, instrumen yang tidak aman, dan lainnya pun perlahan semakin berkurang di masyarakat Indonesia.