Setelah mengalami reli ke atas level US$6.500 per ton, harga tembaga diperkirakan mengalami koreksi sampai akhir 2017 seiring dengan bertumbuhnya pasokan global.
JAKARTA — Harga tembaga mengalami tren menguat dalam jangka pendek seiring dengan prospek meningkatnya konsumsi China serta berkurangnya produksi di Cile dan Indonesia.
Harga tembaga berpotensi merosot dalam jangka pendek akibat masih lesunya permintaan. Namun, pemulihan pasar dapat membawa harga ke posisi US$5.785 per ton pada kuartal terakhir…
Harga tembaga mengalami tren menurun dalam waktu dekat akibat langkah investor yang menghitung ulang volume permintaan China sebagai konsumen terbesar di dunia.
Harga tembaga meningkat dalam empat sesi perdagangan berturut-turut seiring dengan masih terjadinya gangguan dari tambang Escondida di Cile akibat pemogokan pekerja.